Translate

Selasa, 24 November 2015

MENENTUKAN PIKIRAN UTAMA DAN PIKIRAN PENJELAS

Manusia lahir dari suatu masyarakat yang mempunyai sejarah  dan tradisi. Ia merupakan individu yang mau tidak mau harus mewarisi seperangkat nilai-nilai tradisional. Namun kemudian dalam proses kedewasaan ia akan menghadapi suatu kenyataan yang selalu berubah-ubah. Suatu realitas kehidupan yang menyuguhkan tantangan baru yang berbeda baik skala ataupun dimensinya. Disinilah individu tersebut melihat adanya nilai-nilai tradisional yang kurang serasi atau kurang mampu menghadapi tantangan baru tersebut.
Pikiran Utama : Manusia lahir dari suatu masyarakat yang mempunyai sejarah  dan tradisi

Pikiran Penjelas :
a. Ia merupakan individu yang mau tidak mau harus mewarisi seperangkat nilai-nilai tradisional
b. Dalam proses kedewasaan ia akan menghadapi suatu kenyataan yang selalu berubah-ubah
c. Disinilah individu tersebut melihat adanya nilai-nilai tradisional yang kurang serasi atau kurang mampu menghadapi tantangan baru tersebut.


PARAGRAF DEDUKTIF

Paragraf deduktif adalah suatu Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal Paragraf. Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh, rincian khusus, bukti-bukti dan lain-lain. Karena Paragraf deduktif dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum ke khusus.
Bahasa Muna belum tentu dapat dipakai dengan baik oleh seorang turunan Inggris yang lahir di Raha (Muna) yang hidup dari kecil, dewasa, sampai tua di tempat itu. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Buton dan bahasa-bahasa lain di Makasar. Bahasa-bahasa yang disebut terakhir ini dapat dipahami dengan mudah oleh pendatang dari daerah lain serta dapat mereka pergunakan dengan baik dalam bahasa sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Muna agak sukar dipelajari oleh penutur asing.

Bentuk deduktifà Bahasa Muna agak sukar dipelajari oleh penutur asing. Bahasa Muna juga belum tentu dapat dipakai dengan baik oleh seorang turunan Inggris yang lahir di Raha (Muna) yang hidup dari kecil, dewasa, sampai tua di tempat itu. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Buton dan bahasa-bahasa lain di Makasar. Bahasa-bahasa yang disebut terakhir ini dapat dipahami dengan mudah oleh pendatang dari daerah lain serta dapat mereka pergunakan dengan baik dalam bahasa sehari-hari.


Sumber: http://www.kelasindonesia.com

MEMBUAT KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu  menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

1.      Jembatan layang itu belum selesai seperti yang sudah direncanakan disebabkan karena dananya belum dapat dicairkan semua
Kalimat efektifà Jembatan layang itu belum selesai seperti yang sudah direncanakan karena semua dananya belum cair.
Pola kalimatà S P O K
2.      Agar supaya anda memperoleh nilai ujian yang memuaskan, anda harus belajar dengan sebaik-baiknya
kalimat efektifà supaya anda memperoleh nilai ujian yang memuaskan, anda harus belajar dengan sebaik-baiknya.
Pola kalimatàS P O K
3.      Sebelum anda mengerjakan tes ini, sebaiknya anda berdoa dahulu agar diberi petunjuk oleh tuhan yang maha kuasa
Kalimat efektifàsebelum mengerjakan tes ini, sebaiknya anda berdoa terlebih dahulu agar diberi petunjuk oleh Tuhan yang Maha Kuasa
Pola kalimatà S P O K
4.      Didalam karya tulis ini mengemukakan tentang bank yang mempunyai andil didalam masyarakat
Kalimat efektifàDalam karya tulis ini, dikemukakan tentang bank yang mempunyai andil dalam masyarakat
Pola kalimatàS P O
5.      Karena data data itu belum diproses atau masih merupakan data mentah, jangan berikan kepada siapa pun, termasuk wartawan.
Kalimat efektifàKarena data itu belum diproses dan masih berbentuk data mentah, maka jangan diberikan kepada siapa pun termasuk wartawan.
Pola kalimatà S P O

Sumber: - http://www.kelasindonesia.com/

MENENTUKAN POLA KALIMAT

Satuan terkecil dari sebuah bahasa adalah kalimat baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Namun, tahukah Anda kalimat terdiri dari unsur – unsur pembentuk kalimat yang saling berangkai dan membentuk satu kesatuan makna.

Unsur pembangun kalimat tersebut, diantaranya adalah Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel.), dan Keterangan (K). Unsur – unsur ini memiliki fungsi dan tugasnya masing – masing di dalam kalimat, dan untuk membentuk sebuah kalimat, minimal harus memiliki unsur Subjek (S), dan Predikat (P) di dalamnya. Pada artikel kali ini, marilah kita bahas unsur – unsur pembentuk kalimat ini satu persatu hingga tuntas.

1.       Rumahku menghadap ke utara
Rumahku = subjek
Menghadap = predikat
Ke utara = keterangan (tempat)
2.       Gamelan merupakan ciri kesenian tradisional
Gamelan = subjek
Merupakan = predikat
Ciri kesenian tradisional = objek
3.       Keputusan hakim sesuai dengan tuntutan jaksa
Keputusan hakim= subjek
Sesuai = predikat
Dengan tuntutan jaksa = objek
4.       Sayur mayur didatangkan dari bogor
Sayur mayor = subjek
Didatangkan = predikat
Dari bogor = keterangan(tempat)
5.       Lina, anak pak hadi, tersenyum manis
Lina, anak pak hadi = subjek
Tersenyum = predikat
Manis = keterangan
6.       Dona memasukan bungkusan itu kedalam mobil
Dona = subjek
Memasukan = predikat
Bungkusan itu = objek
Kedalam mobil = keterangan
7.       Pengusaha mengajak buruhnya menyelesaikan masalah secara damai
Pengusaha = subjek
Mengajak = predikat
Buruhnya = objek
Menyelesaikan masalah secara damai = keterangan
8.       Negara kita berlandaskan hukum
Negara kita = subjek
Berlandaskan = predikat
Hukum = objek
9.       Korea utara mematuhi seruan PBB
Korea utara = subjek
Mematuhi = predikat
Seruan PBB = objek
10.   Para petani menanami sawahnya dengan palawija dalam musim ini
Para petani = subjek
Menanmi = predikat
Sawahnya = objek
Dengan palawija dalam musim ini = keterangan
11.   Mahasiswa mengirimi jaksa agung ayam betina
Mahasiswa = subjek
Mengirimi = predikat
Jaksa agung = objek
Ayam betina = keterangan
12.   Mahasiswa hukum itu berdebat bagaikan pengacara
Mahasiswa hukum itu = subjek
Berdebat = predikat
Bagaikan pengacara = keterangan

Sumber: - http://www.prbahasaindonesia.com